Senin, 07 Juli 2014

Prosedur Manajemen Kelas

Prosedur manajemen kelas dibagi atas 2 sifat, yaitu sifat preventive dan sifat kuratif.
A. Sifat Preventive (Pencegahan)
            Tindakan ini harus dilakukan sebelum terjadi penyimpangan dan berakibat pada terganggunya situasi dan kondisi di dalam kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
1. Peningkatan Kesadaran Diri Sebagai Guru
a.       Guru harus sadar akan tanggung jawabnya untuk mengkondisikan kelas dan mengarahkan siswa dengan baik.
b.      Guru bertanggung jawab dengan pengajaran yang diberikan siswa agar siswa sepenuhnya paham akan materi tersebut dan guru bertanggung jawab mengontrol situasi dan kondisi kelas agar siswa nyaman dalam menerima pengajaran dikelas.
c.       Guru memegang pengendalian penuh atas seluruh aktifitas siswa didalam kelas. Guru harus dapat memahami karakteristik siswa untuk pemberian pelajaran sesuai dengan rata-rata karakteristik siswa tersebut agar penyampaian materi dapat terserap dengan baik oleh siswa.
2. Peningkatan Kesadaran Peserta Didik
a.       Guru juga berperan dalam meningkatkan kesadaran peserta didik didalam kelas.
b.      Dengan diberlakukan peraturan dan tata tertib, diharapkan siswa dapat mengikuti segala peraturan didalam kelas agar bisa terciptanya suasana yang kondusif didalam kelas.
c.       Selain mengikuti peraturan, siswa juga harus berkonsentrasi dan menyimak segala pengajaran guru agar penyampaian pengajaran bisa langsung tertuju pada siswa dan membuat siswa paham dengan materi ajaran tersebut.
3.      Sikap Polos dan Tulus Dari Guru
a.       Seorang guru hendaknya bersikap polos dan tulus terhadap peserta didik.
b.      Sikap ini bertujuan agar dalam bertindak guru tidak boleh berpura-pura bersikap dan juga guru harus bertindak apa adanya.
c.       Guru dengan sikap dan kepribadiannya sangat mempengaruhi lingkungan belajar karena tingkah laku, cara menyikapi, dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon atau diberikan reaksi oleh para peserta didik. Misalnya, sebagai guru haruslah sabar dan luwes dalam menangani siswa.
d.      Siswa diperlakukan dengan baik dikelas, disayangi dan dianggap sebagai sahabat, maka siswa akan senang dan suka kepada pengajaran yang diberikan kepada guru disamping siswa menyukai keluwesan guru tersebut.
 4.   Mengenal dan Menemukan Alternatif Pengelolaan
a.       Untuk mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan, maka hal ini menuntut guru harus melakukan identifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku peserta didik yang sifatnya individual maupun kelompok
b.      guru harus mengenal dan melakukan pendekatan manajemen kelas yang di anggap tepat untuk mengatasi suatu situasi atau dengan pendekatan pilihannya. Misalnya apabila ada siswa yang suka mencuri, maka guru harus menindak lanjuti dengan konsekuensi hukuman yang berlaku pada tata tertib, dan guru dapat mendatangkan orang tua siswa apabila siswa sulit diberi pengertian dan belum jera atas hukuman yang sudah diberikan.
 5.   Menciptakan Kontrak Sosial
a.       Penciptaan kontrak sosial pada dasarnya berkaitan dengan standar tingkah laku serta memberikan gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan peserta didik
b.      Standar tingkah laku ini di bentuk melalui kontrak sosial antara sekolah atau guru dan peserta didik.
c.       Dalam penciptaan kontrak sosial didalam kelas, norma peranannya sangat besar. Misalnya guru mengajarkan bahwa bertenggang rasa, menghormati kepada sesama itu sangat penting dalam kehidupan bersosialisasi.
d.      Dengan penyampaian tersebut, tujuannya adalah siswa dapat bersosialisasi dengan baik, dapat terjalinnya keakraban didalam kelas, kekompakan dan dapat menghormati baik kepada orang yang lebih tua maupun teman sebayanya.

B. Sifat Kuratif (Penyembuhan)
            Merupakan tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi penyimpangan agar penyimpangan itu tidak berlarut-larut agar kelas tetap dalam kondisi yang kondusif.
1.         Mengidentifikasi Masalah
a.       Guru mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan siswa. Saat guru menerangkan tentang operasi bilangan bulat, siswa ramai sendiri, sibuk dengan gadgetnya dan tidak bisa diatasi.
b.      Mengetahui latar belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan tersebut. Saat guru menerangkan, kemungkinan siswa sudah jenuh dengan materi yang disampaikan.
2.         Menganalisis Masalah
a.       Dari menidentifikasi masalah tersebut pada siswa, maka guru dapat menganalisis masalah untuk menemukan alternatif pemecahan masalah pada siswa. 
b.      Dari masalah-masalah yang timbul dalam kelas diatas, pertama dari siswa yang ramai sendiri, mungkin guru harus diam sejenak, maka siswa akan mengerti bahwa dirinya harus diam, Kedua Guru memerintahkan untuk diam, dan terakhir apabila masih ramai, maka guru bisa menerapkan metode memukul meja dengan spidol sebagai tanda untuk segera diam.
c.       Yang kedua pemecahan siswa yang sibuk dengan gadgetnya. Tindakan guru harus tegas mematikan gadged sebelum pelajaran dimulai, apabila masih saja bermain gadged, maka guru terpaksa untuk mengambilnya sementara waktu dan mengembalikannya setelah pelajaran usai, dengan catatan siswa tersebut tidak boleh mengulanginya lagi.
d.      Yang ketiga, apabila siswa sudah jenuh atau bosan dengan materi yang diajarkan, maka guru menerapkan metode senam kecil, untuk merilekskan otot-otot yang tegang atau dengan nyanyian yang menghibur dengan cara dinyanyikan bersama-sama dan juga guru bisa bercanda dengan siswa-siswanya, akan tetapi bercanda masih dalam topik pembelajaran dan masih dalam batas-batas yang ditentukan.
3.         Alternatif Pemecahan Masalah
Dari pengidentifikasian masalah, guru dapat mengambil alternatif pemecahan masalah dari sudut pandang penyimpangan siswa tersebut.
a.       Apabila penyimpangan siswa masih dikategorikan penyimpangan ringan, maka guru hanya perlu menasehati dan memperingati siswa agar siswa tidak melakukan penyimpangan lagi
b.      apabila penyimpangan siswa dikategorikan penyimpangan medium, maka guru bisa memberlakukan konsekuensi hukuman apabila siswa masih bandel.
c.       Apabila penyimpangan dikategorikan berat, maka siswa bisa disalurkan ke Bimbingan Konseling dan apabila masih bandel maka perlu di didatangkan orang tua siswa tersebut, untuk memberitaukan penyimpangan siswa dan mendiskusikan solusi yang terbaik.
4.         Evaluasi
a.       Kegiatan ini untuk memonitoring kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan, apakah sudah baik apa ada perbaikan lagi.

b.      Apabila masih ada yang perlu diperbaiki, maka guru dapat berdiskusi kepada guru yang lebih berpengalaman untuk menemukan solusi terbaik dalam perbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar