Prosedur
manajemen kelas dibagi atas 2 sifat, yaitu sifat preventive dan sifat kuratif.
A.
Sifat Preventive (Pencegahan)
Tindakan ini harus dilakukan sebelum
terjadi penyimpangan dan berakibat pada terganggunya situasi dan kondisi di
dalam kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
1.
Peningkatan Kesadaran Diri Sebagai Guru
a.
Guru
harus sadar akan tanggung jawabnya untuk mengkondisikan kelas dan mengarahkan
siswa dengan baik.
b.
Guru
bertanggung jawab dengan pengajaran yang diberikan siswa agar siswa sepenuhnya
paham akan materi tersebut dan guru bertanggung jawab mengontrol situasi dan
kondisi kelas agar siswa nyaman dalam menerima pengajaran dikelas.
c.
Guru
memegang pengendalian penuh atas seluruh aktifitas siswa didalam kelas. Guru
harus dapat memahami karakteristik siswa untuk pemberian pelajaran sesuai
dengan rata-rata karakteristik siswa tersebut agar penyampaian materi dapat
terserap dengan baik oleh siswa.
2.
Peningkatan Kesadaran Peserta Didik
a.
Guru
juga berperan dalam meningkatkan kesadaran peserta didik didalam kelas.
b.
Dengan
diberlakukan peraturan dan tata tertib, diharapkan siswa dapat mengikuti segala
peraturan didalam kelas agar bisa terciptanya suasana yang kondusif didalam
kelas.
c.
Selain
mengikuti peraturan, siswa juga harus berkonsentrasi dan menyimak segala
pengajaran guru agar penyampaian pengajaran bisa langsung tertuju pada siswa
dan membuat siswa paham dengan materi ajaran tersebut.
3. Sikap Polos dan Tulus Dari Guru
a.
Seorang
guru hendaknya bersikap polos dan tulus terhadap peserta didik.
b.
Sikap
ini bertujuan agar dalam bertindak guru tidak boleh berpura-pura bersikap dan
juga guru harus bertindak apa adanya.
c.
Guru
dengan sikap dan kepribadiannya sangat mempengaruhi lingkungan belajar karena
tingkah laku, cara menyikapi, dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan
direspon atau diberikan reaksi oleh para peserta didik. Misalnya, sebagai guru
haruslah sabar dan luwes dalam menangani siswa.
d.
Siswa
diperlakukan dengan baik dikelas, disayangi dan dianggap sebagai sahabat, maka
siswa akan senang dan suka kepada pengajaran yang diberikan kepada guru
disamping siswa menyukai keluwesan guru tersebut.
4.
Mengenal dan Menemukan Alternatif Pengelolaan
a.
Untuk
mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan, maka hal ini menuntut guru harus
melakukan identifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku peserta didik yang
sifatnya individual maupun kelompok
b.
guru
harus mengenal dan melakukan pendekatan manajemen kelas yang di anggap tepat
untuk mengatasi suatu situasi atau dengan pendekatan pilihannya. Misalnya
apabila ada siswa yang suka mencuri, maka guru harus menindak lanjuti dengan
konsekuensi hukuman yang berlaku pada tata tertib, dan guru dapat mendatangkan
orang tua siswa apabila siswa sulit diberi pengertian dan belum jera atas
hukuman yang sudah diberikan.
5.
Menciptakan Kontrak Sosial
a.
Penciptaan
kontrak sosial pada dasarnya berkaitan dengan standar tingkah laku serta
memberikan gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasan dalam memenuhi
kebutuhan peserta didik
b.
Standar
tingkah laku ini di bentuk melalui kontrak sosial antara sekolah atau guru dan
peserta didik.
c.
Dalam
penciptaan kontrak sosial didalam kelas, norma peranannya sangat besar.
Misalnya guru mengajarkan bahwa bertenggang rasa, menghormati kepada sesama itu
sangat penting dalam kehidupan bersosialisasi.
d.
Dengan
penyampaian tersebut, tujuannya adalah siswa dapat bersosialisasi dengan baik,
dapat terjalinnya keakraban didalam kelas, kekompakan dan dapat menghormati
baik kepada orang yang lebih tua maupun teman sebayanya.
B. Sifat Kuratif (Penyembuhan)
Merupakan
tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi
penyimpangan agar penyimpangan itu tidak berlarut-larut agar kelas tetap dalam
kondisi yang kondusif.
1. Mengidentifikasi Masalah
a.
Guru
mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan siswa. Saat guru menerangkan tentang
operasi bilangan bulat, siswa ramai sendiri, sibuk dengan gadgetnya dan tidak
bisa diatasi.
b.
Mengetahui
latar belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan tersebut. Saat guru
menerangkan, kemungkinan siswa sudah jenuh dengan materi yang disampaikan.
2. Menganalisis Masalah
a.
Dari
menidentifikasi masalah tersebut pada siswa, maka guru dapat menganalisis masalah
untuk menemukan alternatif pemecahan masalah pada siswa.
b.
Dari
masalah-masalah yang timbul dalam kelas diatas, pertama dari siswa yang ramai
sendiri, mungkin guru harus diam sejenak, maka siswa akan mengerti bahwa
dirinya harus diam, Kedua Guru memerintahkan untuk diam, dan terakhir apabila
masih ramai, maka guru bisa menerapkan metode memukul meja dengan spidol
sebagai tanda untuk segera diam.
c.
Yang
kedua pemecahan siswa yang sibuk dengan gadgetnya. Tindakan guru harus tegas
mematikan gadged sebelum pelajaran dimulai, apabila masih saja bermain gadged,
maka guru terpaksa untuk mengambilnya sementara waktu dan mengembalikannya
setelah pelajaran usai, dengan catatan siswa tersebut tidak boleh mengulanginya
lagi.
d.
Yang
ketiga, apabila siswa sudah jenuh atau bosan dengan materi yang diajarkan, maka
guru menerapkan metode senam kecil, untuk merilekskan otot-otot yang tegang
atau dengan nyanyian yang menghibur dengan cara dinyanyikan bersama-sama dan
juga guru bisa bercanda dengan siswa-siswanya, akan tetapi bercanda masih dalam
topik pembelajaran dan masih dalam batas-batas yang ditentukan.
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Dari
pengidentifikasian masalah, guru dapat mengambil alternatif pemecahan masalah
dari sudut pandang penyimpangan siswa tersebut.
a.
Apabila
penyimpangan siswa masih dikategorikan penyimpangan ringan, maka guru hanya
perlu menasehati dan memperingati siswa agar siswa tidak melakukan penyimpangan
lagi
b.
apabila
penyimpangan siswa dikategorikan penyimpangan medium, maka guru bisa memberlakukan
konsekuensi hukuman apabila siswa masih bandel.
c.
Apabila
penyimpangan dikategorikan berat, maka siswa bisa disalurkan ke Bimbingan
Konseling dan apabila masih bandel maka perlu di didatangkan orang tua siswa
tersebut, untuk memberitaukan penyimpangan siswa dan mendiskusikan solusi yang
terbaik.
4. Evaluasi
a.
Kegiatan
ini untuk memonitoring kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan, apakah sudah
baik apa ada perbaikan lagi.
b.
Apabila
masih ada yang perlu diperbaiki, maka guru dapat berdiskusi kepada guru yang
lebih berpengalaman untuk menemukan solusi terbaik dalam perbaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar